Total Pageviews

Tuesday, November 15, 2011

Serenade Perempuan Kuta

Simpulsimpul waktu mengatur sejarah disini
Dari keheningan surgawi hingga turunnya para Dewata
Dan elok pulaumu bahkan tak indahkan hari
Matari bergeser dari ujung barat ke ujung mata
lalu sembunyi di balik horizon Kuta
lelah yang berbaur keringat dan aroma Tequila
menyaru angin menghembus semua luka
perlahan, lembut, aman, damai, terkendali
:selayak seorang perempuan

sekali lagi, "Sing ken ken, dek..."
hanya ujar mujarab penawar nestapa
Betapa hidup tak peduli ketakmampuan kita
;pada kebodohan, kelaparan, kemalasan, kefakiran
Betapapun masa berusaha adil
sekali lagi, "Sing ken ken, dek.."
ini titah para majikan dari Sentra Indonesia Raya
mereka yang mengusahakan kuasa
atas tanah ini menghisap jengkal demi jengkal
hingga ke dasar bumi para Dewa
Atas nama kemanusiaan mereka coba memanusiakan manusia
mengulur tangan Tuhan seraya manipulasi semesta
mengumbar janjijanji hingga mampu membungkam
hingga menjadi kesewenangan

"Sing ken ken, dek"...


pada pinggir pantai Kuta, September 2011


No comments: