Izinkan hamba melipur matari
Nan kian deras meranggas sluruh Bumi
Agar lepas hasrat nya tak terbatas kini
Sebab Tuan tlah abai hibur laranya ini
Wahai Puan,
Tak taukah Tuan
Nurani tlah satu per satu gugurkan helainya dedaunan?
Kabut memekatkan murni pandangan
Pada musim kemarau yang tiada ada sepenjuru mata angin padanya
Ditebas kejamnya bilah jarum jam
Tak ada tersisa bisa
Tinggal nelangsa nan purba
Airmata darah
Cipayung, 22.01.22
No comments:
Post a Comment