Ada banyak paku menancap di kaki ku
Ku jejak kali pertama sejak selusin dua lusin bulan berganti penuh
Tahun berganti tahun
Mungkin tiga lusin
Tak teringat lagi
Pakupaku itu perih
Mengundang sedih
Menancap tajam buat tak gerak
Kucoba teriak dengan suara serak
Malah semilir yang berdesau
Dimataku, tepat dibola mataku;
teluk yang indah itu
Berubah barisbaris pasir: bersampah, kotor dan bau
Lumpur entah dari mana tiada yang tau
Aku awam
Dan tak paham
Kata para akademia: itu abrasi!
Semacam pengikisan daratan oleh gelombang
Dan buat rugi masyarakat
Kata para aktivis lingkungan : itu eksploitasi!
Pengerukan berlebihan pada kekayaan laut
Dan ekosistem jadi tak imbang
Aku tergugu
Tak mampu apaapa!
Telukku indah berubah rupa
Telah di rusak oknum penguasa
Atas nama program apaapa
Alih fungsi lahan penjaga
Katanya tak apaapa
Bla Bla Bla!
Rakyat pun seolah merasa
Boleh selebrasi dengan gembira
Tebar limbah dimanamana
Katanya ini turut serta
Dalam rangka membeo kata
Mereka
Bla Bla Bla!
Teluk bagiku adalah nostalgia
Teluk Kendari ku adalah rekam masa kecil tentang cita
dan asa::
Kemaraya, 2020