Di negeri ini, demokrasi hanya pesta topeng.
Kursikursi empuk penuh badut berdasi,
menyanyi lagu kebangsaan,
mulut berlepotan suap,
pada panggung-panggung kemerdekaan
rakyat berdesakan seperti pasar murah,
berhitung receh sekedar beras sekarung.
mengantre untung
Pejabat berjoget genggam mikrofon,
asyik pidato tentang kesejahteraan—
tangannya sibuk tandatangani proyek siluman.
Menambah utang
Mereka tersenyum di baliho,
sementara jalan desa tetap berlubang
dan jembatan tinggal seutas doa.
Oh, Tabola Bale, negeri retorika dan drama panggung!
Setiap kampanye jadi karnaval,
setiap janji jadi arca kosong.
Rakyat bukan tuan,
hanya penonton yang dipaksa bayar tiket
dengan pajak nan melambung dan keringat nan menguap
Di negeri ini, keadilan hanya kata manis,
hukum sekadar kostum pesta adat.
Yang menipu tetap berlenggak-lenggok,
yang lapar tetap menggigil di emperan.
Tabola Bale ini negeri
meski musik terus mengalun,
tapi nadanya buat ninabobo,
agar rakyat lupa sedang dicekik
oleh tangantangan penari
akhirnya abai
dan mereka pun menonton, berjoget dan menari
merayakan merdeka yang tak memerdekakan
Dirgahayu!
Jakarta, 17 Agustus 2025
Selamat Ultah Indonesia ke 80!